Setelah berpisahnya aku dengan siska, kisah cintaku melajur jauh ke wanita lain. Namanya dwi dia beralamat di sukahaji, sebenarnya aku dan dwi temen sekelas sewaktu kelas 9 smp.
Hubungan aku dekat dengannya gara gara sms, sering kalinya aku bermain handphone dan mencoba menghubungi setiap nomor. Akhirnya, aku menemukan no dwi.
Awalnya aku sms seperti biasa dengannya namun dia menyambutkan dengan hangat apalagi dia yang sering curhat lewat sms membuat waktu yang kami lalui semakin banyak.
Setiap hari hampir 1000an sms yang kita ketik, tidak ada rasa bosan di sana. Kian hari sms kami menjurus mesra karena kami sama sama tahu bahwa kita masih single, namun aku belum sanggup untuk mengajaknya pacaran karena faktor sekolah yang berjauhan dan kendaraan yang masih jarang kala itu. Hubungan kami hanya sebatas sayang lewat sms tanpa status hubungan, hal yang tidak di ketahui dwi adalah aku juga disini dekat dengan cewek lain bahkan hubunganku sudah masuk ke tahap pacaran.
Wanita itu desi namanya, dialah yang menyatakan cinta padaku dahulu sebelum aku menyukainya.
Sebuah kesempatan yang jarang, ada wanita yang nembak duluan.
Aku berpisah dengan dwi ketika aku dan desi menyatakan hubungan kami di facebook.
Dwi mungkin kecewa tapi aku telah banyak menjelaskan kepadanya, perihal kenapa aku memilih desi.
Hubungan kami masih baik sampai sekarang, dwi kini telah menikah dengan orang bali dan sudah mempunyai seorang putra ganteng. Semoga bahagia di sana dan semoga sehat selalu keluarga dwi di bali.
Jumat, 04 Januari 2019
Wanita bernama dwi
Sebuah cerita 2
Kisah kali ini menceritakan cewek kedua dari kisah cintaku.
Namanya Siska cahya, aku mengenalnya dari zaman Smp tapi mulai dekat ketika saya satu kelas lagi dengannya di Sma n 1 Pabuaran.
Hubunganku dengannya bermula ketika aku satu kelompok di mata ujian kesenian, waktu itu setiap kelompok di wajibkan membuat satu prakarya bebas. Kebetulan hari itu kelompok kami mendapatkan rencanya untuk membuat bunga estetik dari kapas dan pita, kelompok ku berisikan 4 orang ada aku sendiri, siska, totoh dan subhan. Kami mengerjakan prakarya itu di rumah Subhan namun sampai jam 9 malam, melihat suasana yang hendak hujan dan malam semakin larut saya memutuskan untuk menyudahi pembuatan tugas itu, biar kita selesaikan pagi saja di sekolah lagian tugasnya tinggal dikit lagi. Semua orang meng iyakan isulan dari saya, setelah semua barang di bereskan aku memutuskan untuk mengantar siska pulang, 30 menit aku mengantar siska sampai rumahnya. Aku mengantarkannya di depan gang masuk, kenapa cuma di jalan ?! Soalnya cuaca udah gerimis aku nggak enak jika sampai harus bermalam di rumahnya. Sehingga akau memutuskan untuk menurunkannya di jalan dan bergegas pulang tentu saja tebakanku benar terjadi, hujan turun dengan derasnya malam itu. Sesampainya di rumah setelah mandi dan ganti pakaian kulihat layar handphone berdering, rupanya ada sms masuk. !
Itu sms dari siska, isinya " sudah sampai belum ? Maaf yah, merepotkan ! Pasti kehujanana, sekali lagi maaaf yah 😄 !" Tulisnya, aku yang merasa ingin menjailinya terus membalas sms darinya, lambat laun sms kami makin mesra, dan jika malamnya tidak di balas paginya akan segera memberikan sms ," maaf yah, semalam ketiduran !".
Hampir sebulan hubunganku dengan siska makin dekat, akhirnya aku memberanikan diriku untuk menyatakan cinta padanya. Diapun menyambut cinta yang aku sampaikan, karena kami sekelas kisah cinta kami penuh dengan ledekan teman sekelas hari beeganti hari minggu berganti bulan dan tak terasa hubungan kami sudah menginjak 4 bulan dan dimasa ini aku merasa perubahan padanya, dia sering murung bahkan sering menangis di dalam kelas. Setiap kali aku bujuk selalu saja dia tolak, 2 bulan menghadapi keadaan seperti itu aku memutuskan untuk berpisah. Memang sulit merepakannya tapi jika harus menghadapi keadaan seperti itu aku takkan kuat, karena cinta sejatinya harus saling berbagi baik duka maupun duka dan disini aku merasa kecewa kenapa setiap masalah dia pendam sendiri. Sampai sekarang saya tidak pernah tahu apa masalahnya, tapi hubungan kami selalu baik sampai sekarang. Dia masih sering bertanya dan meminta tolong dan aku pun masih sanggup menanggapinya. Cinta adalah bentuk pembagian dan kepercayaan dari setiap pasangan, jika pasanganmu saja tidak bisa mempercaimu untuk apa hubungan itu di pertahankan ?!."
Kamis, 03 Januari 2019
Sebuah Cerita
Jum'at 04 Januari 2019
Hari ini saya melamun, teringat sebuah kenangan lalu. Tentang saya, dan cintaku !
Awal perjalanan cintaku dimulai sejak kelas 3 smp n 1 pabuaran, Aku menyukai teman sekelasku. Cewe itu menarik perhatianku, Namanya Fatimah dia pernah satu sekolah dasar denganku di Sdn 3 Pabuaran namun beranjak kelas 4 dia memutuskan untuk pindah sekolah ke Sdn 2 Pabuaran. Dari desas desus yang aku dengar Fatimah kalah bersaing dan mengalami pembullyan, entah benar atau tidak ?!".
Rasa itu muncul ketika saya satu kelompok dengannya, aku hanyalah lelaki pemalu. Entah bagaimana aku malah akrab dengannya seiring dengan ledekan-ledekan yang terlontar dari mulut teman sekelasku.
July 2009 dimana aku baru mengenal telepon genggam, aku lupa dari mana aku dapat nomor teleponnya. Dulu saling berbagi sms mengucapakan "selamat pagi", "selamat sore" dll adalah hal wajar dilakukan oleh anak anak seumuran saya, lambat laun lajur sms kami makin mesra dan makin rapat tiap hari. Aku jadi lebih mengenalnya dari sebelumnya, tentang keluarga, teman dan masa lalu kita bahas bersama.
Suatu hari Fatimah tidak menghubungi aku lagi dan muncul sms yang mengaku kakaknya yang mengtakan, " Fatimah menangis terus saya tidak tahu kenapa sebabnya ?" Ucap isi sms tersebut. Sontak hal ini membuat kebingungan kepadaku, "apa yang terjadi ?!" Gumamku
Lantas aku scrool sms kita berdua berharap mendapat petunjuk namun hasilnya nihil, di saat itulah aku mulai menjauhi dia karena seringnya sms dari kakaknya yang menuduhku menjahatinya.
Tidak ada yang berubah dari hubunganku di sekolah, cuma jarak yang aku buat.
Aku menjauhinya.
Kurasa dengan menjauhinya adalah hal terbaik, setelah lulus Smp n 1 Pabuaran kami berpisah karena berbeda jurusan sekolah, sampai sekarang aku masih penasaran kenapa dulu dia begitu padaku dan kenapa pula malah kakaknya yang ikut campur padahal kami belum melangkah ke jenjang pacaran."